Seorang anak perempuan yatim piatu yang
diasuh oleh neneknya nampak begitu murung. Si
anak merasa sedih karena dia tidak bisa
menikmati hidup seperti teman yang lainnya.
“Nek, kenapa hidupku berat seperti ini ? Aku
tidak pernah tahu ayah dan ibuku dan aku juga
tdak pernah menikmati hidup yang serba mudah
seperti teman-temanku ? Sampai kapan aku bisa
bertahan hidup seperti ini nek ?.”
Dengan sabar nenek berkata: “Cu, kita tidak
pernah bisa memilih dikeluarga mana kita harus
dilahirkan. Kita juga tidak bisa menahan
kepergian orang-orang disekitar kita. Itu semua
kehendak Yang Maha Kuasa. Bersabarlah
bukankah masih ada nenek disini “. Hibur si
nenek.
“Tapi nek, apakah aku sanggup bertahan hidup
kalau berbagai masalah datang kepadaku ?
Pikiranku berat dan hatiku tak pernah tenang
nek. Apakah aku tidak berhak untuk hidup
bahagia” ?, tanyanya kembali.
” Awas nek botol kosongnya jatuh masuk
kolong” , kata si anak perempuan.
Dengan sabar nenek duduk disebelahnya, ” Nak,
alam mengajarkan kita berbagai rahasia
kehidupan. Nenek sengaja menempatkan 2 botol
yg berbeda di atas meja dan menyalakan kipas
angin agar kamu bisa melihat dan belajar. Botol
kosong ibarat manusia yang hidupnya tanpa
beban, tanpa pengetahuan sementara botol yg
berisi air penuh sama seperti manusia yang
hidupnya mengalami berbagai macam tantangan
dan cobaan. Air di dalam botol ibarat beban
kehidupan.
Botol kosong tidak mampu menahan hembusan
angin yang menerpanya. Botol kosong tidak
memiliki kekuatan dan keseimbangan. Sementara
botol yang berisi air tetap berdiri kokoh
sekalipun angin menerpanya karena air yang ada
di dalamnya memberikan kekuatan dan
keseimbangan.
Beban yang kita rasakan sesungguhnya adalah
sumber kekuatan dan keseimbangan agar kita
mampu bertahan disetiap hempasan badai
kehidupan.
Jadi jangan takut dan jangan mengeluh dengan
apapun yang terjadi dalam hidupmu sekarang.
Bersyukur dan terus belajar dan setiap manusia
berhak untuk hidup bahagia.
” Terimakasih nek, sudah membuka hati dan
pikiranku, aku mengerti sekarang, mulai sekarang
aku akan berhenti mengeluh, tetapi aku akan
terus belajar dan berusaha agar kelak aku bisa
menikmati kehidupanku”.
HIDUP adalah kemampuan untuk menentukan
sikap dan mengelola pikiran di dalam segala
situasi.
diasuh oleh neneknya nampak begitu murung. Si
anak merasa sedih karena dia tidak bisa
menikmati hidup seperti teman yang lainnya.
“Nek, kenapa hidupku berat seperti ini ? Aku
tidak pernah tahu ayah dan ibuku dan aku juga
tdak pernah menikmati hidup yang serba mudah
seperti teman-temanku ? Sampai kapan aku bisa
bertahan hidup seperti ini nek ?.”
Dengan sabar nenek berkata: “Cu, kita tidak
pernah bisa memilih dikeluarga mana kita harus
dilahirkan. Kita juga tidak bisa menahan
kepergian orang-orang disekitar kita. Itu semua
kehendak Yang Maha Kuasa. Bersabarlah
bukankah masih ada nenek disini “. Hibur si
nenek.
“Tapi nek, apakah aku sanggup bertahan hidup
kalau berbagai masalah datang kepadaku ?
Pikiranku berat dan hatiku tak pernah tenang
nek. Apakah aku tidak berhak untuk hidup
bahagia” ?, tanyanya kembali.
” Awas nek botol kosongnya jatuh masuk
kolong” , kata si anak perempuan.
Dengan sabar nenek duduk disebelahnya, ” Nak,
alam mengajarkan kita berbagai rahasia
kehidupan. Nenek sengaja menempatkan 2 botol
yg berbeda di atas meja dan menyalakan kipas
angin agar kamu bisa melihat dan belajar. Botol
kosong ibarat manusia yang hidupnya tanpa
beban, tanpa pengetahuan sementara botol yg
berisi air penuh sama seperti manusia yang
hidupnya mengalami berbagai macam tantangan
dan cobaan. Air di dalam botol ibarat beban
kehidupan.
Botol kosong tidak mampu menahan hembusan
angin yang menerpanya. Botol kosong tidak
memiliki kekuatan dan keseimbangan. Sementara
botol yang berisi air tetap berdiri kokoh
sekalipun angin menerpanya karena air yang ada
di dalamnya memberikan kekuatan dan
keseimbangan.
Beban yang kita rasakan sesungguhnya adalah
sumber kekuatan dan keseimbangan agar kita
mampu bertahan disetiap hempasan badai
kehidupan.
Jadi jangan takut dan jangan mengeluh dengan
apapun yang terjadi dalam hidupmu sekarang.
Bersyukur dan terus belajar dan setiap manusia
berhak untuk hidup bahagia.
” Terimakasih nek, sudah membuka hati dan
pikiranku, aku mengerti sekarang, mulai sekarang
aku akan berhenti mengeluh, tetapi aku akan
terus belajar dan berusaha agar kelak aku bisa
menikmati kehidupanku”.
HIDUP adalah kemampuan untuk menentukan
sikap dan mengelola pikiran di dalam segala
situasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar